TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA MENURUT AL-QUR'AN

Posted by Rumah Subsidi Malang

A. PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Di dalam al-Qur'an dijumpai beberapa ayat yang menggambarkan proses perkembangan  manusia secara bertahap: mulai dari sel-sel pembawa genetika, berubah menjadi janin (fetus), lahir, tumbuh sebagai manusia dewasa dan mengalami kematian. Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal itu, dua diantaranya Surat 23:12-16 merinci dengan jelas pertumbuhan dan perkembangan manusia pranatal yaitu: (1) Fase nuthfah (tetesan sperma,spermatozoa, (2) Fase 'alaqoh atau fase gumpalan darah atau yang melekat pada dinding uterus atau rahim, (3) Fase mudhghah (gumpalan daging),(4) Fase terbentuknya tulang ('idzam) yang terbalut oleh daging, jaringan, dan otot, (5) Fase janin dalam bentuk sempurna.
Dan ayat 22:5 menjelaskan fase perkembangan manusia pascanatal. Yaitu: (1) Fase bayi dan anak-anak (thifl) yaitu  masa sejak persalinan hingga menjadi anak-anak yang mulai beranjak remaja, (2) Fase baligh hingga dewasa (litablughu asyuddakum), yaitu masa ketika perubahan mendasar dalam kehidupan terjadi. Pada wanita ditandai dengan haid(menstruasi) dan pada pria berupa ihtilam (mimpi basah, mimpi- dewasa). Dari segi mental, pada usia ini dianggap telah mampu bertanggungjawab sehingga tonggak taklif dimulai dari sini, (3) Fase lanjut usia yaitu fase ketika melewati masa puncak kekuatan fisik lalu menurun kembali menjadi tidak berdaya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan individu disetiap fasenya ada prose yang sistematik, progresif dan berkesinambungan. Allah amenjelaskan bagaimana proses individu tumbuh dan berkembang menjalani fase demi fase kehidupannya sebagaimana dalam firman Allah QS. Al-Mu'min (40):67 :
Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Akibat dari unsur kehidupan yang ada pada manusia, manusia berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, baik perubahan dalam segi fisiologis maupun perubahan-perubahan dalam segi psikologis. Di dalam al-Quran juga  menjelaskan  gambaran penciptaan manusia secara detail dan perkembangan  manusia  pada fase yang berbeda.

2.    Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas maka bisa dipaparkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa definisi manusia menurut Al-Qur’an?
2.    Apa pengertian dan ciri-ciri perkembangan manusia?
3.    Bagaimana fase-fase perkembangan manusia menurut al-qur'an?

3.  Tujuan Masalah
Setelah diketahui rumusan masalah maka kita bisa membuat tujuan masalah yaitu:
1.    Agar kita mengetahui  definisi manusia menurut Al-Qur’an?
2.    Agar kita mengetahui  pengertian dan ciri-ciri perkembangan manusia
3.    Agar kita mengetahui fase-fase perkembangan manusia


B.    PEMBAHASAN

1. Manusia Menurut Al-Qur’an
Prof. Abbas Mahmud El-Aqqad dalam bukunya “Haqaiqul Islam Qa Abathilu Khusumihi” telah merumuskan pandangan Al-Qur’an tentang manusia dengan amat baik sekali.
Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, beliau mendefinisikan manusia sebagai berikut: “manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan”.
Definisi ini mengandung tiga unsur pokok, yaitu:
1.    Manusia sebagai ciptaan Allah.
2.    Manusia bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya, yang menurut Al-Qur’an akan dipertanggungjawabkan nanti di hadapan Tuhan di akhirat.
3.    Manusia diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan
Al-Imam ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan ayat di atas :”Allah Ta’ala menyeru hamba-hamba-Nya untuk bertafakkur (berfikir) dan mengambil i’tibar (pela jaran): “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin”, yang mencakup bumi itu sendiri dan apa-apa yang ada padanya, seperti pegunungan, lautan, sungai, pepohonan dan tetumbuhan, untuk menunjukkan orang yang memikirkannya dan merenungkan maknanya, akan keagungan pencipta-Nya, kekuasannya -Nya yang maha luas, kebaikan-Nya yang umum mencakup semuanya dan ilmu-Nya yang mencakup zhahir dan bathin. Demikian pula, bahwa di dalam diri seorang hamba itu ada pelajaran, hikmah dan rahmat yang menunjukkan bahwa Alloh itu Maha Tunggal Al-Ahad…” [Taysir Karimir Rahman, tafsir surat adz-Dzariyat, juz 29, hal. 809).
Rasulullah SAW telah menjelaskan perkembangan embrio ini secara mendetail 14 abad yang lalu, dimana pada zaman itu mikroskop, USG dan semisalnya belum ditemukan. Alloh Ta’ala berfirman:
                  •                      
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”. (Qs.Az-Zumar: 6)
[1306]  tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
Syaikh Ibnu Sa’di rahimahullahu menjelaskan penafsiran ayat ini, yaitu ‘Alloh menciptakan manusia thur ba’da thur (tahap demi tahap bentuknya), dan dalam keadaan dimana tidak ada satu tangan makhlukpun memegang (membantu) dan mata yang melihat (mengawasi), dan Dia-lah Alloh yang memelihara janin di dalam tempat yg sempit tersebut (kandungan ibu, uterus), “dalam tiga kegelapan” yaitu kegelapan perut [zhulmatul Bathni], kegelapan rahim [zhulmatur rahmi] kemudian kegelapan tembuni/ari-ari [zhulmatu masyimah].
Sains modern menjelaskan bahwa tahapan perkembangan embrio di dalam uterus memang terjadi secara bertahap, bentuk demi bentuk. Dan sains modern menjelaskan bahwa janin manusia berada pada tiga lapisan, yaitu :
1. Dinding Anterior Abdomen
2. Dinding Uterus
3. Membran Amniochorionic
Tiga bagian inilah yang dimaksud dengan tiga kegelapan. Dan penafsiran ayat di atas tidak menyelisihi penjelasan sains modern, dimana “tiga kegelapan” tersebut yang dijelaskan oleh Syaikh as-Sa’di adalah sama dengan yang di sebutkan di dalam sains modern. Zhulmatul Bathni (kegelapan perut) bisa diinterpretasikan sama dengan dinding anterior abdomen. Karena bathnun sama dengan abdomen. Zhulmatur rahmi (kegelapan rahim) sama dengan dinding uterus, karena rahim yang dimaksud adalah uterus. Zhulmatul Masyimah (kegelapan tembuni) identik dengan membran amnichorionic.
2.Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materiil, melainkan pada segi fungsional . Dari uraian ini perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari pada fungsi-fungsi. Atau bisa juga diartikan bahwa perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinu dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Atau juga bisa diartikan sebagai perubahan yang dialami individuatau organisme menuju tingkat kedewasaan (maturation) yang berlangsung secara sistematis (saling mempengaruhi antara bagian organisme dan merupakan suatu kesatuan yang utuh, progesif (bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif mauppun kualitatif) dan berkesinambungan (berurutan, bukan kebetulan) menyangkut fisik maupun psikis.
Secara umum ciri perkembangan adalah:
1.    Terjadinya perubahan dalam spek fisik misalnya tinggi badan dan aspek psikis misalnya bertambah matangnya kemampuan berpikir.
2.    Terjadinya perubahan proporsi menyangkut aspek fisik  (proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan aspek psikis misalnya perubahan imajinasi menuju realitas
3.    Menghilangnya tanda-tanda fisik dan psikis yang lama mmisalnya rambut halus dan gigi susu
4.    Munculnya tanda-tanda fisik dan psikis yang baru misalnya pergantian gigi


3.  Fase-fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus. Pengaruh lingkungan baik keluarga atau dari luar berpotensi untuk mempengaruhi perkembangan individu dalam setiap fasenya, khusunya dalam membentuk kepribadiannya. Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana caranya agar perubahan individu dalam setiap fase perkembangan bersifat progesif dan sistematis dengan membawa nilai yang positif sehingga dapat memudahkan individu dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungannya. Adapun fase-fasenya akan dijelaskan sebagai berikut:
1.    Fase Pranatal
Fase prenatal (sebelum lahir) mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan sampai 280 hari. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an tentang penciptaan manusia dalam surat al-Mukminun 23:12-14 yaitu:
               •                           
Artinya: "Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik".

Ada enam ciri pokok pranatal. Periode ini adalah saat dimana sifat bawaan dan jenis kelamin individu ditentukan, dimana kondisi dalam tubuh ibu dapat mendorong perkembangan pranatal, dimana perkembangan secara proporsional lebih besar daripada periode lain ketika banyak bahaya fisik dan psikologis, dan saat orang-orang yang berarti membentuk sikap individu yang baru tercipta.Para ulama' menganjurkan kepada ibu hamil dan suaminya untuk mendekatkan diri pada Allah dengan membaca al-Qur'an, melakukan solat malam dan memohon agar anak yang dilahirkan menjadi anak saleh, sehat jasmani dan rohaninya.
Teks Quran menarik perhatian kita mengenai soal-soal teks reproduksi, yang dapat kita kelompokkan sebagai berikut :
a.    Setitik cairan yang menyebabkan terjadinya pembuahan (fecondation) atau disebut juga nutfah sebagaimana di QS An-Nahl 16:14:
            .
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata."
Kemudian setitik sperma itu ditaruh di tempat yang tetap (Qarar) yang berarti alat kelamin.Sebagaimana didalam QS Al-Mu'minun 23:13:
     •    
Artinya:  "Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."
Gen-gen yang terkandung di dalam sel reproduksi pria, akan bergabung dengan gen-gen sel reproduksi wanita, membentuk faktor-faktor yang akan menentukan berbagai kekhasan calon manusia itu. Oleh karena itu jenis kelamin seseorang, secara genetik, ditentukan pada saat terjadi pembuahan. QS 80:19 :
      
Artinya:  "Dari nutfah (setitik bagian), (Tuhan) khalaqa (membentuknya dalam proporsi yang tepat), lalu faqoddaroh (menentukannya)."
b.    Kompleksitas cairan pembuahan Sebagaimana firman Allah QS.Al-Insan 76:2
         •   
Artinya: " Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (antara benih lelaki dengan perempuan yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat."
Cairan benih dan spermatozoa diproduksi oleh buah pelir dan untuk waktu tertentu disimpan di dalam suatu sistem saluran dan tandon. Ketika terjadi kontak seksual, spermatozoa itu berpindah dari tempat penyimpanannya ke saluran kencing, dan di tengah jalan, cairan tersebut diperkaya dengan keluaran-keluaran getah lebih lanjut. Keluaran-keluaran getah ini yang meskipun tidak mengandung unsur-unsur pembuah, akan memberikan suatu pengaruh besar atas pembuahan tersebut dengan membantu sperma untuk sampai ke tempat sel telur wanita yang akan dibuahi. Dengan demikian, cairan sperma itu merupakan suatu campuran : ia mengandung cairan benih dan berbagai keluaran getah tambahan.
c.    Penanaman (nidasi) telur yang dibuahi dalam rahim
Telor yang sudah dibuahkan dalam "trompe" turun bersarang di dalam rongga rahim (cavum uteri). Inilah yang dinamakan "bersarangnya Telur". Al-Quran menamakan uterus tempat telor dibuahkan itu Rahim (kata jamaknya Arham). Sebagaimana di QS  Al-Hajj 22: 5 :
        
Artinya: "………… Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan…."
d.    Perkembangan (evolusi) embrio.
Segera setelah berevolusi melampaui tahap yang dicirikan di dalam Al Quran oleh kata sederhana alaqah, embrio menurut Al Quran, melewati satu tahap selanjutnya yang di dalamnya secara harfiah tampak seperti daging yang digulung-gulung (mirip daging yang dikunyah), kemudian nampaklah tulang yang diselubungi dengan daging (yang segar). Sebagaimana kita ketahui ia terus tampak demikian sampai kira-kira hari kedua puluh ketika ia mulai secara bertahap mengambil bentuk manusia. Jaringan-jaringan tulang dan tulang-belulang mulai tampak dalam embrio itu yang secara berturutan diliputi oleh otot-otot. Sebagaimana dalam firman Allah QS Al-Mu'minun 23:14:
                        
Artinya: "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik."
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna .
2.    Fase Lahir
Fase lahir merupakan fase permulaan keberadaan sebagai individu dan bukan parasit dalam tubuh ibu. Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang dua minggu. Walaupun singkat masa bayi ini pada umumnya diibagi menjadi dua periode, yaitu periode portunate dan periode neonate. Periode partunate (mulai saaat kelahiran sampai lima belas dan tiga puluh menit sesudah kelahiran). Periode ini dimulai dari keluarnya janin dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Sampai hal ini selesai dilakukan, bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu. Dan periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai hingga akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur) setelah itu bayi adalah individu yang terpisah. Penyesuaian bayi neonatal bersifat radikal sebelum melanjutkan kemajuan perkembangan mereka. Empat penyesuaian yang harus dilakukan bayi neonatal sebelum dapat melanjutkan perkembangan mereka yaitu 1) perubahan suhu (didalam rahim suhunya tetap 100  F sedangkan dirumah atau dirumah sakit berkisar 60-70 F), 2) bernafas (kalau tali pusar diputus, bayi mulai bernafas sendiri), 3) menghisap dan menelan. Refleks ini belum berkembang pada waktu lahir dan bayi seringkali tidak cukup memperoleh makanan yang diperlukan sehingga berat badannya menurun, dan 4) pembuangan (alat pembuangan mulai berfungsi setelah dilahirkan sebelumnya dilakukan melalui tali pusar)
Tindakan pada bayi neonatal adalah bersegera mengadzaninya di telinga kanan dan mengiqomati pada telingan kiri sebagai bukti kasih sayang dan  menjaga kesucian agar terpelihara, dihawatirkan dewasanya nanti jika tidak diadzani dan diiqomati petumbuhan jiwanya akan terganggu dan cenderung mengikuti hawa nafsu. Dalam hadits Rasul Abu Rafi' berkata: " Saya melihat Rasulullah SAW beradzan di telinga Hasan bin Ali da waktu dia dilahirkan oleh Fatimah R.A". (H.R Abu dawud, At-Tarmidzi, hadits sahih). Setelah itu dianjurkan untuk diberi manisan dan mendo'akannya sebagai stimulir sebelum bayi menyusu pada ibunya. Dari Abu Musa berkata, " Saya mempunyai anak lalu saya mendatangi Nabi Saw dengan membawanya. Beliau memberinya nama dengan Ibrahim, selanjutnya beliau menggosok langit-langit mulut anakku dengan kurma (yang telah di mamahnya, mendoakan berkah untuknya, lalu menyerahkannya kepadaku,"  (HR Al-Bukhari, Muslim)
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberinya nama yang  baik yang bertujuan agar si anak kelak jadi dewasa akan memahami kasih sayang orang tuanya. Sehingga menumbuhkan sikap percaya diri namun jika namanya jelek akan mempengaruhi jiwanya, dia menjadi minder atau bahkan menjadi orang yang pendendam bagi orang tua yang memberinya nama yang buruk. Rasulullah bersabda" Hai anak (yang wajib dipenuhi) oleh orang tuanya adalah memberinya nama yang  baik dan memperbaiki adabnya (perilakunya)," (Al-Jami' Ash-Shaghir, hal 137).
Pada hari ketujuh diwajibkan bagi yang mampu untuk mengadakan akikah untuk si anak agar tertanam pada diri anak sikap kedermawanan kelak jika dia sudah dewasa, Rasul bersabda: "Setiap anak adalah tergadai dengan akikahnya(terhalang mendapat syafa'at anaknya)yang disembelih di hari ketujuh, diberi nama dan dicukur rambut kepalanya." (HR Abu Dawud, Al-Nasa'I dan Al-Tirmidzi). Selain akikah juga disunatkan menghitankan anak. Rasul bersabda: "Rasulullah berakikah untuk Hasan dan Husain dan menghitankan keduanya pada hari ketujuh (dari kelahirannya)." (HR Baihaqi, hadits sahih). Diantara manfa'at khitan (pemotongan kulup zakar) adalah: 1) membersihkan lemak yang tertimbun didalamnya dan menghilangkan bau, 2) Jarang sekali orang yang berkhitan terkena penyakit kanker karena penyakit kanker itu terjadi pada orang yang kulubnya menyempit (tidak dikhitan), 3) Menjauhkan dari penyakit ngompol sebab tertekannya saraf yang sumbernya kulub menyempit, 4) Lebih banyak melakukan jimak dengan waktu yang lama. Dalam arti mampu menahan keluarnya sperma dan merasakan kenikmatan.
3.    Fase 2 Tahun Pertama
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode yang baru lahir dua minggu. Masa bayi adalah dasar kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku dan ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi adalah masa perubahan berjalan cepat dan masa berkurangnya ketergantungan pada orang lain seperti bayi duduk, dan mengerakkan barang. Ciri khas masa ini adalah anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak fisik dan belajar berbicara. Penanaman tauhid sejak bayi mulai belajar bicara sangat penting untuk pembinaan ahlaknya kelak jika dia dewasa. Pada fase ini bayi diusahakan tetap disusui ibunya karena merupakan makanan penting, menjaga dari penyakit, dan berkembangnya kesehatan bayi. Kasih sayang ibu melalui penyusuan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan pribadi anak, dimana dia merasa tentram dan aman tidak gelisah. Rasulullah digenapkan dua tahun dalam penyusuannya kepada Halimah Sa'diyah. Mengenai pentingnya menyusui telah disebutkan dalam al-Qur'an (QS.    Al-Baqarah 2:233):
          •  .............
Artinya: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Bentuk kasih sayang orangtua bisa berupa pelukan, ciuman, mengelus kepala, rambut, dan bermain bersama. Rasulullah bersabda: "Rasulullah biasa mengunjungi orang-orang anshar, beliau mengucapkan salam kepada anak-anak mereka dan mengelus kepala mere." (HR Nasa'i). Rasul juga menyuruh berbuat adil agar tidak terjadi kecemburuan dan kedengkian untuk melakukan hal negative sebagaimana Nabi Ya'kub yang sangat mencintai Nabi Yusuf sehingga timbul rasa dengki diantara saudaranya. Dalam hal bermain kecenderungan anak-anak adalah alami karena dengan bermain bisa menumbuhkan kecerdasan, kepekaan panca indra, motivasi, insting kejiwaan dan sosialnya. Imam Ghozali mengatakan: "Sesungguhnya melarang anak bermain dan memaksanya untuk selalu belajar sama artinya dengan membunuh hatinya, memusnahkan kecerdasannya, dan menyusahkan hidupnya sehingga ia berusaha terbebas dari hal itu". Hal ini sesuai dengan hadits Nabi "Membiasakan anak bermain akan menambah kecerdasan di masa dewasanya. (HR Al-Hakim Al-Turmudzi).
Sedemikian tinggi perhatian Rasul pada anak sebagaimana cerita waktu Nabi shlat Hasan dan Husain naik dipunggung beliau tapi Nabi mengisyaratkan pada sahabat untuk membiarkannya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasul bersabda: " Disaat aku mengejakan salat dan ingin memperlama shalat tiba-tiba aku mendengar tangis anak kecil, maka segera aku mempercepat salatku, karena aku mengetahui tentang apa yang menjadi kesedihan ibunya". (HR Al-Bukhari). Agar mental anak tumbuh sehat maka kasih sayang orang tua sangat diperlukan. Nabi Ibrahim adalah figure bapak yang memperhatikan anak dan mencintai anak tapi tidak sampai mengalahkan cintanya pada Allah terbukti ketika beliau diperintah untuk menyembelih putranya sendiri. Akibat kasih sayang berlebihan juga akan berpengaruh pada kepribadian anak. Anak menjadi manja, tidak mandiri, serakah karena ia berpikir kasih sayang orang tua adalah miliknya sendiri dan dalam bersosialisasi spun mengalmai gangguan seperti anak menjadi egois dan senang menyendiri.
4.    Fase Kanak-Kanak
a.     Fase Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak awal berlangusng dari dua sampai enam tahun, oleh para pendidik dinamakn sebagai usia pra-sekolah. Pada awal masa anak-anak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai ketrampilan karena anak senang mengulang dan senang mencoba hal-hal baru. Awal masa anak-anak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian. Periode ini juga masa penegakan disiplin dengan cara yang berbeda, ada yang dikenakan disiplin otoriter, lemah dan demokratis. Ciri khas yang dimiliki fase ini adalah perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia social (belajar bergaul dengan orang lain). Imam Ghozali berkata:"hendaklah anak dilarang berbicara kotor, mengutuk, mencacci, dan mengucapkan perkataaan kotor lainnya. Yang demikian itu pasti disebabkan oleh pengaruh teman-temannya yang jelek".
b.     Fase Kanak-Kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak mencapai kematangan seksual yaitu sekitar sebelas tahun bagi anak perempuan dan dua belas bagi anak laki. Oleh pendidik dikatakan usia sekolah dasar. Pertumbuhan fisik yang lambat dipengaruhi gizi, imunisasi dan kesehatan. Ketrampilan pada akhir masa kanak-kanak digolongkan ke dalam empat golongan besar, ketrampilan menolong diri, menolong social, ketrampilan social dan ketrampilan bermain. Rasul bersabda, " Perintahkan anak kalian mengerjakan salat pada usia tujuh tahun, pukullah mereka karena meninggalkan salat pada usia sepuluh tahun dan pisahlah diantara mereka dalam tempat tidur".
Banyak hadits yang menganjurkan bagi orang tua untuk mengajari anaknya olahraga. Sebagaimana sabda Nabi "Ajarilah anak laki-laki kalian berenang dan memanah". (HR A-l-Baihaqi). Orang tua harus mengawasi perkembangan jiwa dan mental anak. Karena jika anak saleh maka orang tua yang memetik hasilnya. Hadits Rasul "Bila anak adam meninggal maka terputuslah amal kecuali ti perkara yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfa'at,dan anak saleh yang mendo'akannya", (HR Muslim). Hendaklah anak dibiasakan berpuasa akan tetapi dilakukan secara bertahap dan memberikan dorongan kepada anak untuk mengacu mereka agar mengerjakan puasa dan shalat karena pada usia ini anak cenderung meniru perbuatan orang tua. Berkaitan dengan pendidikan dan penanaman ahlak pada anak rasul bersabda: "Didiklah anak kalian, sesungguhnya mereka diciptakan menjadi generasi yang berbeda dengan generasi zaman kalian".  (HR Tirmidzi)

5.    Fase Puber (Remaja Awal)
Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat meskipun masa puber merupakan periode singkat yang bertumpang tindih dengan masa akhir kanak-kanak dan permulaan masa remaja. Criteria yang paling sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.
Ada empat perubahan tubuh pada periode ini yaitu perubahan besarnya tubuh, perubahan proporsi tubuh, pertumbuhan ciri-ciri seks primer dan perkembangan cirri-ciri seks sekunder. Namun ciri utama dalam frase ini adalah bergejolaknya dorongan seksual. Oleh karena itu orangtua harus mengajarinya tentang pengawasan Allah pada dirinya. Pendekatan yang paling efektif untuk membantu anak dalam masa puber, selain memahami penciptaan alam semesta adalah mengajaknya mengerti kesulitan orangtua ketika melahirkan dan menyusuinya sebagiamana (QS Luqman 31:14):
     •              
Artinya:. "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

6.    Fase Remaja
Masa remaja yang berlangsung saat individu menjadi matang secara seksual sampai usia delapan belas tahun usia kematangan yang resmi dibagi kedalam masa awal remaja, yang berlangsung sampai usia tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja yang berlangsung sampai usia kematangan yang resmi. Perubahan yang penting dalam masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola perilaku social yang lebih matang, dan nilai-nilai baru pemilihan teman dan pemimpin. Dalam hal cinta remaja menganggap bahwa rasa senang yang muncul dari salinig pandang. Hal ini karena kuatnya daya khayal dan asmara dalam dirinya. Remaja tidak memandang cinta yang hakiki sebagai suatu gerakan tanpa keinginan alami yang ada dalam diri manusia dan Islam tidak mengharamkan cinta, justru cinta didefinisikan remaja pada hal yang diharamkan. Rasul bersabda :" Aku belum pernah melihat kedua orang yang saling mencintai seperti nikah", (HR Ibnu Majah), sebab cinta seperti itu hanyalah kesia-siaan, membebani beban dan perasaan, menyiksa jiwa dan menyia-nyiakan waktu. Allah berfirman dalam (QS yusuf 12:32):
   •                    
Artinya: "Wanita itu berkata: "Itulah Dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan Sesungguhnya aku telah menggoda Dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi Dia menolak. dan Sesungguhnya jika Dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya Dia akan dipenjarakan dan Dia akan Termasuk golongan orang-orang yang hina."

7.    Fase Dewasa Dini (Awal)
Masa dewasa dini adalah masa pencarian kemantapan yaitu masa yang penuh masalah dan ketegangan emosional, perubahan nilai, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Masa ini mulai umur delapan belas hingga lebih kurang empat puluh tahun. Perubahan yang terbesar adalah pengurangan keanekaragaman minat. Minat pribadi pada masa dewasa dini meliputi perhatian pada penampilan, pakaian dan tata rias, lambang kedewasaan, status, uang dan agama. Penyesuaian keluarga dan pekerjaan khususnya pada masa ini sangat sulit karena kebanyakan oeang dewasa muda dituntut membangun penyesuaian. Ketika menikah ia akan membatasi diri dan berusaha untuk mencari pasangan yang menurutnya sesuai dengan statusnya. Apabila ia seorang muslim tentunya dia akan berkomitmen mencari pasangan muslimah agar mampu menurunkan sifat baik kepada anaknya dan memberikan kebutuhan jasmani dan ruhani pada anak dan istrinya. Ketika dia memiliki kayakinan agama yang kuat maka dia akan melakukan aturan yang ada dalam agamanya. Rasul bersabda:"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selama-lamanya; dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok." (HR Muslim). Apabila dia mengalami hambatan psikologis atau ketidakcocokan suami istri dia akan bersabar dalam menghadapinya. Sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nisa' 4:19:
                                       
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."

Namun ketika dia jauh dari nilai religius maka yang terjadi adalah kehancuran dan dia akan selalu ketakutan dan kehilangan semua yang dia usahakan.

8.    Fase Dewasa Madya
Usia dewasa akhir mulai umur 40 sampai 60 tahun dan ditandai dengan perubahan jasmani dan mental dan terjadi penurunan kekuatan fisik dan daya ingat. Ada sepuluh karakteristik yang terjadi pada usia ini yaitu 1) usia madya merupakan periode yang menakutkan, 2) masa ini merupakan usia transisi, 3) masa sters, 4) usia yang berbahaya, 5) masa berprestasi, 6) usia canggung, 7) masa evaluasi, 8) evaluasi dengan standar ganda, 9) masa sepi, 10) masa jenuh.
Kondisi yang mempengaruhi penyesuaian pekerjaaan pada usia ini adalah kepuasan kerja, sikap pasangan dan teman kerja, serta harapan pekerjaan. Sedangkan kondisi yang merumitkan penyesuaian diri terhadap pola keluarga pada usia ini adalah merasa tidak berguna lagi, merawat anggota keluarga berusia lanjut, dan hilangnya peran sebagai orangtua. Dan kondisi semacam ini tidak terjadi apabila setiap fase perkembangan yang dilalui individu sangat kondusif . Usia ini adalah usia kebijaksanaaan sehingga kelihatan individu cenderung untuk mendekatkan diri pada Allah sebagaimana dalam firman Allah (QS. Al-Qashash 28: 14):
             
Artinya:"Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan ke- padanya Hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."

Pada usia empat puluh nabi diutus oleh Allah kepada manusia sebagai  pembawa berita dan pembawa berita ancaman. Karena itu pada umur ini tampak tanda yang menunjukkan kemana kecenderungan yang sebenarnya kearah kebaikan atau kejahatan. Imam Malik pernah berkata, " Kami dapati banyak orang mencari ilmu pengetahuan sampai umur empat puluh tahun setelah itu ia akan menyibukkan diri dengan mengamalkan apa yang telah mereka pelajari dan tidak ada lagi waktu untuk menoleh pada dunia."
9.    Fase Dewasa Akhir (Lansia)
Usia enam puluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Ciri-ciri usia lanjut: 1) merupakan periode kemunduran, 2) perbedaan individual pada efek menua 3) usia tua dinilai dengan criteria yang berbeda. Tahapan ini oleh Rasulullah dinamakan masa "pergulatan maut" yaitu masa umur enam puluh hingga tujuh puluh tahun. Masalah umum bagi usia lanjut adalah keadaan fisik lemah dan tak berdaya sebagaimana firman Allah dalam (QS Ar-Rum 30:54):
                             
Artinya: "Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa."

Adapun umur yang paling baik adalah umur yang dipergunakan untuk hal-hal positif yang sesuai dengan kemampuannya rasulullah bersabda: " Sebaik-baik kamu ialah orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya". Dia harusnnya berpikir bahwa tidak akan hidup kekal di dunia, jika dia tidak berpikir seperti itu maka dalam jiwanya akan selalu diliputi perasaan was-was akan kehilangan apa yang telah dia usahakan selama hidupnya. Allah berfirman dalam surat Al-Munafiqun 63:9yaitu:
                 
Artinya: "9.Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi"

Dalam usia 63 Nabi dan para sahabat telah wafat hal ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk mengadukan bahwa umurnya pendek setelah Allah membiarkannya hidup hingga usia enam puluh. Sering mengingat mati mengandung faedah yang berkesan diantaranya qana'ah dan selalu membiasakan diri mengerjakan amal saleh yang menjadi bekal manusia diakhirat.


C.    KESIMPULAN

A.    Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, beliau mendefinisikan manusia sebagai berikut: “manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan”.
B.    Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Secara umum ciri perkembangan adalah terjadinya perubahan dalam spek fisik misalnya tinggi badan dan aspek psikis misalnya bertambah matangnya kemampuan berpikir
C.    Adapun fase-fasenya perkembangan manusia menurut Al-Qur'an adalah:
(1) Fase Pranatal (2) Fase Lahir (3) Fase 2 Tahun Pertama (4) Fase Kanak-Kanak  (5) Fase Puber (Remaja Awal) (6) Fase Remaja (7) Fase Dewasa Dini (Awal) (8) Fase Dewasa Madya  (9) Fase Dewasa Akhir (Lansia) 



D.    DAFTAR  RUJUKAN

Darwis. Hude. 2006. Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia di Dalam al-Qur'an. Jakarta: Erlangga.

http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html
http://www.geocities.com/cahayaislam99/alquran/loi-repro.htm
http://forum.swaramuslim.net/muslim/threads%20khusus.php?id=43630_0_33_0_C
Mujib. Abdul. Dkk. 2005. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hartati. Netty. 2004. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

{ 24 comments... read them below or add one }

Taufiq Affandi Simon mengatakan...

ada bang...smsung nya
mau ta?

Unknown mengatakan...

Subhanallaah.. keren nih bacaan..
Makasih Ilmunya ^_^

Anonim mengatakan...

Hello! I know this is kinda off topic however , I'd figured I'd
ask. Would you be interested in exchanging links or maybe guest authoring a blog article or vice-versa?
My blog addresses a lot of the same subjects as yours and I think we
could greatly benefit from each other. If you might
be interested feel free to shoot me an email.
I look forward to hearing from you! Great blog by the way!


My website; Authentic Evgeni Malkin Jersey

Anonim mengatakan...

If some one wishes expert view regarding blogging then i
advise him/her to visit this webpage, Keep up the pleasant work.


Here is my blog post; Abercrombie & Fitch

Anonim mengatakan...

You should be a part of a contest for one of
the highest quality blogs on the web. I will recommend this web site!


Feel free to surf to my web-site :: wealthwayonline.com

Anonim mengatakan...

Greetings! Very useful advice within this article!

It's the little changes that produce the largest changes. Many thanks for sharing!

My blog: Abercrombie and Fitch

Anonim mengatakan...

This article will assist the internet visitors for creating
new blog or even a blog from start to end.



Feel free to visit my weblog Extra Resources

Anonim mengatakan...

I am curious to find out what blog system you're using? I'm having
some small security problems with my latest website and I
would like to find something more secure. Do you have any suggestions?



my homepage - Discover More Here

Anonim mengatakan...

I was suggested this blog by means of my cousin.
I'm no longer positive whether this publish is written by means of him as no one else recognize such particular about my problem. You are amazing! Thanks!

My webpage - Tory Burch Shoes

Anonim mengatakan...

Amazing! Its actually awesome article, I have got much clear idea about from
this paragraph.

Review my site; Louis Vuitton Outlet

Anonim mengatakan...

Heya i'm for the first time here. I found this board and I to find It really useful & it helped me out a lot. I am hoping to offer something back and aid others like you helped me.

Also visit my page - Sac Louis Vuitton

Anonim mengatakan...

Hello, i feel that i noticed you visited my website so i came to return the want?

.I am attempting to to find issues to improve my website!
I suppose its adequate to make use of a few of your ideas!
!

Look into my web-site :: Sac Louis Vuitton Pas Cher

Anonim mengatakan...

Howdy I am so grateful I found your weblog, I really found you by
mistake, while I was looking on Bing for something else, Anyways I am here now
and would just like to say cheers for a remarkable post and a all round enjoyable blog (I
also love the theme/design), I don’t have time to read it
all at the minute but I have bookmarked it and also included your RSS feeds, so when I have
time I will be back to read a great deal more, Please do keep up the awesome work.


Here is my web site KD Basketball Shoes

Anonim mengatakan...

I read this piece of writing completely about the difference of newest and
previous technologies, it's amazing article.

my homepage ... Michael Kors Outlet

Anonim mengatakan...

Wow, superb blog layout! How long have you been blogging
for? you make blogging look easy. The overall look of your web site is fantastic, let alone the content!


Visit my webpage: Boutique Guess

Anonim mengatakan...

Hi, I do think this is a great site. I stumbledupon it
;) I'm going to come back yet again since I book-marked it. Money and freedom is the greatest way to change, may you be rich and continue to guide other people.

My weblog; LeBron James Shoes *http://nysacpr.org/*

Anonim mengatakan...

Quality articles or reviews is the important to invite the people to pay a
quick visit the website, that's what this site is providing.

Feel free to surf to my web site :: Air Max Pas Cher

Anonim mengatakan...

Incredible! This blog looks exactly like my old one!

It's on a totally different topic but it has pretty much the same layout and design. Excellent choice of colors!

Look at my page Christian Louboutin

Anonim mengatakan...

Asking questions are actually good thing if you are not understanding anything fully, but this post presents pleasant understanding even.



Also visit my web blog - Nike Free 7.0

Anonim mengatakan...

Hello there! This article could not be written any better!
Reading through this post reminds me of my previous roommate!
He continually kept talking about this. I will send this article to
him. Pretty sure he's going to have a good read. Many thanks for sharing!

Here is my web blog: Michael Kors

Unknown mengatakan...

Maksih ilmunya admin...

Anonim mengatakan...

Saya dapati bnyk komentar dlm Bahasa Inggeris menyentuh hal kehebatan teknik blogging, sedangkan ia biasa2 saja. Terlalu sedikit komentar tentang kandungan Teori Perkembangan Manusia dari Pandangan Islam.

سيو بارتنرز للتسويق الالكتروني mengatakan...

شركة كشف تسربات المياه بالخفجي
شركة كشف تسربات المياه بالنعيرية
شركة كشف تسربات المياه بالدمام

fauzan syevputra mengatakan...

Itu yg q.s. al mu'minun seharusnya q.s. gafir

Posting Komentar